DPR Dorong Penguatan Karantina untuk Produk Ekspor

- 29 November 2020, 18:43 WIB
ILUSTRASI karantina, isolasi.*
ILUSTRASI karantina, isolasi.* /PIXABAY/

Tuban Bicara - Ichsan Firdaus mendorong penguatan karantina tidak hanya untuk produk impor, namun juga produk-produk holtikultura yang akan diekspor ke mancanegara. 

"Kedatangan kami, DPR ke argo wisata salak pondoh di Sleman, Yogjakarta ini untuk menyerap aspirasi, sekaligus mengetahui permasalahan yang dialami para petani salah pondoh. Karena tidak dipungkiri, produk holtikultura salak pondoh ini sudah terkenal hingga mancanegara. Namun kami dapatkan informasi jumlah yang diekspor masih sangat sedikit,"ujar Ichsan

Selama ini, ekspor salak pondoh ke mancanegara hanya sekitar 300 kg per minggu, padahal kemampuan ekspornya mencapai 50 ton per minggu.

Baca Juga: Sudah Hampir 2 Tahun, Perpres Pelibatan TNI Akan Segera Rampung

Ichsan mengungkapkan, salah satu penyebab utama salak pondoh Sleman di-banned di Australia adalah karena permasalahan lalat buah.

Permasalahan ini harus diselesaikan dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi baik itu pupuk atau pestisida yang bisa melindungi buah salak dari berbagai penyakit. 

"Kita harus melihat permasalahan ini dari hulu ke hilir. Benar, kita harus meningkatkan teknologi baik berupa pupuk atau pestisida yang bisa melindungi salak dari penyakit termasuk lalat buah. Serta bagaimana membuat salak pondoh tetap baik sampai ke negara asal,” tutur Ichsan.

Baca Juga: Ada di Tangan Pemda, KBM Tatap Muka Disiapkan Secara Matang

Namun yang tidak kalah pentingnya, lanjut Ichsan, peran karantina untuk memastikan buah yang akan diekspor itu benar-benar produk terbaik, bebas hama dan penyakit.

Sehingga bisa diterima di negara tujuan. Sekaligus bisa meningkatkan jumlah ekspo. 

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: dpr.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x