Tuban Bicara - Herman Khaeron menyoroti kinerja PT. Perkebunan Nusantara X, XI dan XII yang dinilai tidak terlalu mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Herman mengusulkan agar PTPN membuat klaster berdasarkan komoditas saja. Dimana, jika PTPN mengambil multi commodity dan di-clustering, kinerja PTPN secara korporasi tidak akan terlihat.
“Saya juga tadi meminta coba dibuat cluster perkomoditas saja. Kalau komoditasnya gula, ya gula dikumpulin di situ dan dikonsolidasikan. Yang komoditasnya sawit, ya dikumpulin perkomoditas. Kalau dia multi komoditas, kemudian di-clustering itu menurut saya juga tidak akan kelihatan kinerja dari korporasinya. Biarkan mereka (klaster komoditas) berkompetisi,” kata Anggota DPR tersebut.
Baca Juga: Covid-19 Belum Hilang, Penyelenggara Pemilu Harus Tertib Protokol Kesehatan
Herman juga menambahkan, PTPN I sampai dengan PTPN XIV saat ini saling berkompetisi. PTPN manapun yang mampu menghasilkan keuntungan, maka berhak menjadi holding.
Dirinya Herman menilai holding ini ini sebagai bagian dari penghargaan kepada direksi maupun korporasi yang mampu menunjukkan kinerja lebih baik.
“Ini yang menurut saya yang menjadi sorotan dan konklusinya adalah memang semuanya terdampak oleh Covid. Saya kira yang harus dipersiapkan roadmap-nya. Kementerian BUMN harus menunjang kesiapan korporasi pada waktu dan situasi pandemi maupun nanti pasca pandemi,” terangnya.
Baca Juga: Realistis! DPR Ingin RUU Konroversi Tidak Perlu Dimasukkan Prolegnas 2021
Senada dengan Herman, Nasril Bahar menilai PTPN ini seolah hidup segan mati tak mau. Dimana, aset yang dimiliki cukup besar, namun keuntungannya kecil sekali.
Belum lagi komoditas-komoditas yang ditanam hampir tidak efektif dan tidak layak untuk dikembangkan.